Beli Gaharu Kepada Rekan -rekan Supplier Kayu Gaharu di Seluruh Indonesia, Mohon diperhatikan hal dibawah ini sebelum menelepon atau menawarkan barang kepada kami :
- Kami tidak Membeli Kayu Gaharu Buaya
- Kami tidak Membeli Gaharu dalam Bentuk Pohon
- Kami Hanya Membeli Kayu Gaharu Alam ( Bukan Hasil Budidaya/ Resin hasil Inokulasi buatan)
- Kami Membeli Gaharu dalam Bentuk Chips (kepingan), Lempengan dan Batangan untuk kelas saba, AB dan Super dari jenis Beringin, Gaharu Cabut, Gaharu Sirsak dan Gaharu Cengkeh
- Untuk Kelas Kemedangan Kami hanya Membeli Medang yang sudah ada warna hitam dan Padat ( Medang Batu, dan atau Medang Lingkar / ada lingkar seperti obat nyamuk diujung kayunya). Untuk medang yang keropos ataupun lembek sebaiknya jangan tawarkan kepada kami.
![]() |
Beli Gaharu |
Jika hal-hal diatas sudah anda perhatikan dan sesuai dengan kondisi anda dan Jika anda memiliki kayu gaharu dari alam jangan sungkan untuk mengontak kami. Kami akan memberikan informasi yang anda butuhkan. Semoga dengan adanya blog ini para petani tidak kesulitan untuk menjual kayu gaharu milikinya dengan harga yang pantas dan sesuai dengan harga pasar.
Silahkan Kontak saya di :
Ramdani
Labsains Edu Media
Jln. Nagrog No. 11 A Ujungbrung Bandung
Jawa barat Indonesia
+62 812 20 421 431
Labsains Edu Media
Jln. Nagrog No. 11 A Ujungbrung Bandung
Jawa barat Indonesia
+62 812 20 421 431
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Beli Gaharu Kebangkrutan adalah suatu kondisi disaat perusahaan mengalami ketidakcukupan dana untuk menjalankan usahanya. Menurut Undang-Undang Kepailitan No. 4 Tahun 1998, debitur yang mempunyai dua atau lebih kreditur dan tidak membayar sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih, dinyatakan pailit dengan putusan Pengadilan yang berwenang, baik atas permohonannya sendiri, maupun atas permintaan seorang atau lebih krediturnya (Yani dan Widjaja, 2004: 153). Emiten atau perusahaan publik yang gagal atau tidak mampu menghindari kegagalan untuk membayar kewajibannya terhadap pemberi pinjaman yang tidak terafiliasi, maka emiten atau perusahaan publik wajib menyampaikan laporan mengenai pinjaman termasuk jumlah pokok dan bunga, jangka waktu pinjaman, nama pemberi pinjaman, penggunaan pinjaman dan alasan kegagalan atau ketidakmampuan menghindari kegagalan kepada Beli Gaharu Bapepam dan Bursa Efek di mana efek emiten atau perusahaan publik tercatat secepat mungkin, paling lambat akhir hari kedua sejak emiten atau perusahaan publik mengalami kegagalan atau mengetahui ketidakmampuan untuk menghindari kegagalan dimaksud (Yani dan Widjaja, 2004: 14). Kesulitan keuangan jangka pendek bisa berkembang menjadi kesulitan tidak solvabel, dan perusahaan bisa dilikuidasi atau direorganisasi. Likuidasi dipilih apabila nilai likuidasi lebih besar dibandingkan dengan nilai perusahaan kalau diteruskan. Reorganisasi dipilih apabila nilai perusahaan kalau diteruskan lebih besar dibandingkan nilai likuidasi.
Beli Gaharu Analisis kebangkrutan dilakukan untuk memperoleh tanda-tanda awal kebangkrutan. Semakin awal tanda-tanda kebangkrutan semakin baik bagi manajemen karena manajemen bisa melakukan perbaikan-perbaikan. Kreditur dan pemegang saham bisa melakukan persiapan untuk mengatasi berbagai kemungkinan yang buruk. Tanda-tanda kebangkrutan dalam hal ini dilihat dengan menggunakan data-data akuntansi.
Kesulitan keuangan bisa berarti mulai dari kesulitan likuidasi yang merupakan kesulitan keuangan paling ringan, sampai ke pernyataan kebangkrutan, yang merupakan kesulitan keuangan yang paling berat. Kesulitan keuangan bisa dilihat sebagai kontinum yang panjang, Beli Gaharu mulai dari yang ringan sampai yang paling berat.
Ada beberapa indikator yang bisa menjadi prediksi kebangkrutan perusahaan. Salah satu sumbernya adalah analisis aliran kas untuk saat ini atau untuk masa mendatang dan analisis strategi perusahaan. Sumber lain adalah laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan bisa dipakai untuk memprediksi kebangkrutan perusahaan dengan menggunakan rasio keuangan.
Beli Gaharu Pendekatan univariate bisa dipakai untuk memprediksi kebangkrutan dengan asumsi bahwa distribusi variabel keuangan untuk perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan berbeda dengan distribusi variabel keuangan untuk perusahaan yang tidak mengalami kesulitan keuangan. Jika beberapa variabel dipakai untuk memprediksi, ada kemungkinan hasil yang saling bertentangan akan diperoleh. Untuk mengatasi kelemahan semacam itu metode prediksi multivariate bisa digunakan.
Kegagalan (Failure) dapat didefinisikan dalam beberapa cara, dan kegagalan tidak harus menyebabkan keruntuhan atau pembubaran perusahaan. Kegagalan ekonomis berarti bahwa pendapatan perusahaan tidak mampu menutup biayanya sendiri. Beli Gaharu Sedangkan kegagalan keuangan berarti jika perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban pada waktunya harus dipenuhi, walaupun harta totalnya melebihi kewajiban totalnya (Weston dan Brigham, 1993: 474).
2.1.1 Penyebab Kegagalan Perusahaan
Menurut R. Agus Sartono (1994), ada tiga jenis kegagalan perusahaan yaitu:
1 Perusahaan yang menghadapi technically insolvent, jika perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibannya yang segera jatuh tempo tetapi aset perusahaan nilainya lebih tinggi daripada hutangnya.
2 Perusahaan yang menghadapi legally insolvent, jika nilai aset perusahaan lebih rendah daripada nilai hutang perusahaan.
3 Perusahaan yang menghadapi kebangkrutan yaitu jika tidak dapat membayar hutangnya dan oleh pengadilan dinyatakan pailit.
Beli Gaharu Sebab utama kegagalan sebuah perusahaan adalah manajemen perusahaan yang kurang kompeten (Weston dan Brigham, 1993: 474). Sementara menurut Bambang Riyanto (2001: 315) faktor-faktor yang merupakan penyebab kegagalan suatu perusahaan pada prinsipnya dapat digolongkan menjadi dua yaitu:
1. Sebab intern adalah sebab-sebab yang timbul dari dalam perusahaan itu sendiri, yang meliputi sebab finansiil maupun non finansiil.
a. Sebab-sebab yang menyangkut bidang finansiil meliputi: 1) Adanya utang yang terlalu besar sehingga memberikan beban tetap yang berat bagi perusahaan. 2) Adanya “current liabilities” yang terlalu besar diatas “current assets”. 3) Lambatnya pengumpulan piutang atau banyaknya “Bad-Debts”
(piutang tak tertagih). 4) Kesalahan dalam “dividend-policy”. 5) Beli Gaharu Tidak cukupnya dana-dana penyusutan.
b. Sebab-sebab yang menyangkut bidang non finansiil meliputi:
1) Adanya kesalahan pada para pendiri perusahaan, yaitu antara lain: a) Kesalahan dalam pemilihan tempat kedudukan perusahaan. b) Kesalahan dalam penentuan produk yang dihasilkan. c) Kesalahan dalam penentuan besarnya perusahaan.
2) Kurang baiknya struktur organisasi perusahaan. 3) Kesalahan dalam pemilihan pimpinan perusahaan.4) Adanya “managerial incompetence”.
a) Kesalahan dalam policy pembelian. b) Kesalahan dalam policy produksi. c) Kesalahan dalam policy marketing. d) Adanya ekspansi yang berlebih-lebihan.
2. Sebab ekstern adalah sebab-sebab yang timbul atau berasal dari luar perusahaan dan yang berada diluar kekuasaan atau kontrol dari pimpinan perusahaan atau badan usaha, yaitu antara lain:
a. Adanya persaingan yang hebat.
b. Berkurangnya permintaan terhadap produk yang dihasilkannya.
c. Turunnya harga-harga, dan lain sebagainya.
2.1.2 Manfaat Informasi Kebangkrutan
Beli Gaharu Informasi kebangkrutan sangat bermanfaat bagi beberapa pihak seperti berikut ini:
1. Pemberi Pinjaman
Informasi kebangkrutan bisa bermanfaat untuk mengambil keputusan siapa yang akan diberi pinjaman, dan kemudian bermanfaat untuk kebijakan memonitor pinjaman yang ada.
2. Investor
Investor saham atau obligasi yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan tentunya akan sangat berkepentingan melihat adanya kemungkinan bangkrut atau tidaknya perusahaan yang menjual surat berharga tersebut. Investor yang menganut strategi aktif akan mengembangkan model prediksi kebangkrutan untuk melihat tanda-tanda kebangkrutan seawal mungkin dan kemudian mengantisipasi kemungkinan tersebut.
3. Pemerintah
Pada beberapa sektor usaha, lembaga pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk mengawasi jalannya usaha tersebut. Pemerintah juga mempunyai badan-badan usaha yang harus selalu diawasi. Beli Gaharu Lembaga pemerintah mempunyai kepentingan untuk melihat tanda-tanda kebangkrutan lebih awal supaya tindakan-tindakan yang perlu bisa dilakukan lebih awal.
4. Akuntan
Akuntan mempunyai kepentingan terhadap informasi kelangsungan suatu usaha karena akuntan akan menilai kemampuan going concern suatu perusahaan.
2 Manajemen
Beli Gaharu Apabila manajemen bisa mendeteksi kebangkrutan lebih awal, maka tindakan-tindakan penghematan bisa dilakukan yang berkaitan dengan munculnya biaya kebangkrutan. Misalnya dengan merger atau restrukturisasi keuangan sehingga biaya kebangkrutan bisa dihindari. (Hanafi dan Halim, 2000: 261).
Beli Gaharu Analisis kebangkrutan dilakukan untuk memperoleh tanda-tanda awal kebangkrutan. Semakin awal tanda-tanda kebangkrutan semakin baik bagi manajemen karena manajemen bisa melakukan perbaikan-perbaikan. Kreditur dan pemegang saham bisa melakukan persiapan untuk mengatasi berbagai kemungkinan yang buruk. Tanda-tanda kebangkrutan dalam hal ini dilihat dengan menggunakan data-data akuntansi.
Kesulitan keuangan bisa berarti mulai dari kesulitan likuidasi yang merupakan kesulitan keuangan paling ringan, sampai ke pernyataan kebangkrutan, yang merupakan kesulitan keuangan yang paling berat. Kesulitan keuangan bisa dilihat sebagai kontinum yang panjang, Beli Gaharu mulai dari yang ringan sampai yang paling berat.
Ada beberapa indikator yang bisa menjadi prediksi kebangkrutan perusahaan. Salah satu sumbernya adalah analisis aliran kas untuk saat ini atau untuk masa mendatang dan analisis strategi perusahaan. Sumber lain adalah laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan bisa dipakai untuk memprediksi kebangkrutan perusahaan dengan menggunakan rasio keuangan.
Beli Gaharu Pendekatan univariate bisa dipakai untuk memprediksi kebangkrutan dengan asumsi bahwa distribusi variabel keuangan untuk perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan berbeda dengan distribusi variabel keuangan untuk perusahaan yang tidak mengalami kesulitan keuangan. Jika beberapa variabel dipakai untuk memprediksi, ada kemungkinan hasil yang saling bertentangan akan diperoleh. Untuk mengatasi kelemahan semacam itu metode prediksi multivariate bisa digunakan.
Kegagalan (Failure) dapat didefinisikan dalam beberapa cara, dan kegagalan tidak harus menyebabkan keruntuhan atau pembubaran perusahaan. Kegagalan ekonomis berarti bahwa pendapatan perusahaan tidak mampu menutup biayanya sendiri. Beli Gaharu Sedangkan kegagalan keuangan berarti jika perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban pada waktunya harus dipenuhi, walaupun harta totalnya melebihi kewajiban totalnya (Weston dan Brigham, 1993: 474).
2.1.1 Penyebab Kegagalan Perusahaan
Menurut R. Agus Sartono (1994), ada tiga jenis kegagalan perusahaan yaitu:
1 Perusahaan yang menghadapi technically insolvent, jika perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibannya yang segera jatuh tempo tetapi aset perusahaan nilainya lebih tinggi daripada hutangnya.
2 Perusahaan yang menghadapi legally insolvent, jika nilai aset perusahaan lebih rendah daripada nilai hutang perusahaan.
3 Perusahaan yang menghadapi kebangkrutan yaitu jika tidak dapat membayar hutangnya dan oleh pengadilan dinyatakan pailit.
Beli Gaharu Sebab utama kegagalan sebuah perusahaan adalah manajemen perusahaan yang kurang kompeten (Weston dan Brigham, 1993: 474). Sementara menurut Bambang Riyanto (2001: 315) faktor-faktor yang merupakan penyebab kegagalan suatu perusahaan pada prinsipnya dapat digolongkan menjadi dua yaitu:
1. Sebab intern adalah sebab-sebab yang timbul dari dalam perusahaan itu sendiri, yang meliputi sebab finansiil maupun non finansiil.
a. Sebab-sebab yang menyangkut bidang finansiil meliputi: 1) Adanya utang yang terlalu besar sehingga memberikan beban tetap yang berat bagi perusahaan. 2) Adanya “current liabilities” yang terlalu besar diatas “current assets”. 3) Lambatnya pengumpulan piutang atau banyaknya “Bad-Debts”
(piutang tak tertagih). 4) Kesalahan dalam “dividend-policy”. 5) Beli Gaharu Tidak cukupnya dana-dana penyusutan.
b. Sebab-sebab yang menyangkut bidang non finansiil meliputi:
1) Adanya kesalahan pada para pendiri perusahaan, yaitu antara lain: a) Kesalahan dalam pemilihan tempat kedudukan perusahaan. b) Kesalahan dalam penentuan produk yang dihasilkan. c) Kesalahan dalam penentuan besarnya perusahaan.
2) Kurang baiknya struktur organisasi perusahaan. 3) Kesalahan dalam pemilihan pimpinan perusahaan.4) Adanya “managerial incompetence”.
a) Kesalahan dalam policy pembelian. b) Kesalahan dalam policy produksi. c) Kesalahan dalam policy marketing. d) Adanya ekspansi yang berlebih-lebihan.
2. Sebab ekstern adalah sebab-sebab yang timbul atau berasal dari luar perusahaan dan yang berada diluar kekuasaan atau kontrol dari pimpinan perusahaan atau badan usaha, yaitu antara lain:
a. Adanya persaingan yang hebat.
b. Berkurangnya permintaan terhadap produk yang dihasilkannya.
c. Turunnya harga-harga, dan lain sebagainya.
2.1.2 Manfaat Informasi Kebangkrutan
Beli Gaharu Informasi kebangkrutan sangat bermanfaat bagi beberapa pihak seperti berikut ini:
1. Pemberi Pinjaman
Informasi kebangkrutan bisa bermanfaat untuk mengambil keputusan siapa yang akan diberi pinjaman, dan kemudian bermanfaat untuk kebijakan memonitor pinjaman yang ada.
2. Investor
Investor saham atau obligasi yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan tentunya akan sangat berkepentingan melihat adanya kemungkinan bangkrut atau tidaknya perusahaan yang menjual surat berharga tersebut. Investor yang menganut strategi aktif akan mengembangkan model prediksi kebangkrutan untuk melihat tanda-tanda kebangkrutan seawal mungkin dan kemudian mengantisipasi kemungkinan tersebut.
3. Pemerintah
Pada beberapa sektor usaha, lembaga pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk mengawasi jalannya usaha tersebut. Pemerintah juga mempunyai badan-badan usaha yang harus selalu diawasi. Beli Gaharu Lembaga pemerintah mempunyai kepentingan untuk melihat tanda-tanda kebangkrutan lebih awal supaya tindakan-tindakan yang perlu bisa dilakukan lebih awal.
4. Akuntan
Akuntan mempunyai kepentingan terhadap informasi kelangsungan suatu usaha karena akuntan akan menilai kemampuan going concern suatu perusahaan.
2 Manajemen
Beli Gaharu Apabila manajemen bisa mendeteksi kebangkrutan lebih awal, maka tindakan-tindakan penghematan bisa dilakukan yang berkaitan dengan munculnya biaya kebangkrutan. Misalnya dengan merger atau restrukturisasi keuangan sehingga biaya kebangkrutan bisa dihindari. (Hanafi dan Halim, 2000: 261).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar